Cattari
ariya saccani (pali) atau catur ariya
satyani (sansekerta)terdiri dari tiga kata yaitu,cattari artinya empat, Ariya
artinya Mulia, dan Saccani artinya
kebenaran atau kesunyataan. Jadi cattari
ariya saccani artinya empat kebenaran mulia . kesunyataan atau kebenaran mulia
ada 2 macam :
· Sammuti
sacca ( pali ) berarti kebenaran biasa ,
kebenaran yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, kebenaran yang berlaku di dalam masyarakat yang konsepnya diterima
sebagai suatu kebenaran karena dibuat berdasarkan kesepakatan . contoh : air,
udara
· Paramattha
sacca ( pali ) berarti kebenaran mutlak,
kebenaran hakiki yang terlepas dari konsep-konsep biasa. Contoh : H2O, O2
Empat kebenaran mulia atau Cattari
ariya saccani ( catur arya satyani ), terdiri dari kebenaran mulia tentang :
a. Kebenaran
mulia tentang dukkha – Dukkha Ariyasacca
b. Kebenaran
mulia tentang Asal mula dukkha – Dukkhasamudaya Ariyasacca
c. Kebenaran
mulia tentang lenyapnya dukkha-dukkhanirodha ariyasacca
d. Kebenaran
mulia tentang jalan menuju lenyapnya dukkha-dukkhanirodha gaminipatipada
ariyasacca
Kebenaran mulia tentang dukkha – Dukkha Ariyasacca
dukkha
dibagi atas tiga bagian yaitu:
1. Dukkha
sebagai penderitaan yang umum (dukkha-dukkha) disini dukkha terlihat dalam
penghidupan,nyata,disarankan sebagai derita tubuh atau derita batin,seperti:
dilahrkan,usia tua,kematian,susah mati,berkumpul dengan orang2 yang tidak
dicintai,dan lain-lain
2. Dukkha
sebagai akibat dari perubahan (viparinama-dukkha) semua perasaan senang dan
bahagia adalah kekal,memiliki benih-benih dukkh.cepat atau lambat,perasaan
senang dan bahagia tersebut akan berubah dan meimbulkan kesedihan,ketidak
bahagiaan(derita)
3. Dukkha
sebagai keadaan-keadaan yang bersyarat (sankhara-dukkha)sang Buddha mengajarkan
bahwa sebenarnya”manusia” itu adalah kombinasi dari energy (kekuatan) jasmani
(rupa) dan rohani (nama) yang selalu berubah/bergerak,yang terdiri dari lima
kelompok kehdupan/kegemaran(pancakhanda),yakni:
a) Rupakhanda
(kegemaran terhadap kelompok jasmani)
Terdiri dari empat unsure yang disebut mahabhuta,yakni unsure padat
,cair,panas,dan angin.
Keempat unsur ini dapat dihubungkan
dengan panca indera kita seperti:mata,hidung,telinga,lidah,badandengan
obyeksasaranya sepeti untuk bebauan ,suara,perasaan lidah,gagasan. Jadi
rupakhanda mencakup semua bentuk-bentuk secara keseluruhan,baik yang berada
didalam badan maupun yang menjadi obyek
b) Vedakhanda
(kegemaran terhadap kelompok prasaan)Semua
perasaan seperti perasaan bahagia,sedih dan parasaan netral yang timbul karena
adanya kontak dari indera dengan dunia luar.
Jenis perasaan sebagai berikut :
1. Perasaan
yang timbul dari kontak melalui mata dengan bentuk-bentuk yan terlihat
2. Perasaan
yang timbul dari kontak melalui telinga dengan suara yang didengar
3. Perasaan
yang timbul melalui hidung dengan bebauan yang dicium
4. Perasaan
yang timbul melalui lidah dengan rasa yang dikecap
5. Perasaa
yang timbul ari kontak melalui badan dengan sentuhan-sentuhan
6. Perasaan
yang timbul dari kontak melalui pikiran dengan obyek pikiran,gagasan dan
konsepsi
c) Sannakkanda
(kegemaran terhadap kelompok pencerapan)
sanna artinya pencerapan atau
perekaman.segala sesuatu yang kita alami melalui indera-indera kita,semuanya
dicerap atau direkam
sebagaimana
halnya perasaan,pencerapan ini pun terdiri dari enam jenis yang berhubungan
dengan obyek sasaran masing-masing.pencerapan ini juga tercipta oleh karena
indera kita mengadakan kontak dengan dunia luar
d) Sankharakkhanda
(kegemaran terhadap kelompok
bentuk-bentuk pikiran)
Termasuk semua kegiatan ‘kehendak’,yang
aik atau yang buruk,yang dikenal sebagai ‘kamma’.kamma termasuk dalam
sankharakkhanda.kehendak (cetana)adalah suatu bentuk mental,kegiatan mental
yang tugasnya adalah untuk mengarahkan pikiran kita keperbuatan baik,perbuatan
buruk atau perbuatan netral.
e) Vinnanakkhanda
(kelompok kesadaran)
Kesadaran adalah reaksi atau respon yang
mempunyai dasar salah satu dari keenam kita dengan obyek-obyek sasaran dari
indera yang bersangkutan,misalnya:kesadaran mata(cakkhu-vinnana)mempunyai mata
sebagai dasar dan benda-benda sebagai
obyek ssaran yang dapat dilihatkesadarn pikiran (manna-vinnana) mempunyai
pikiran sebagai dasar d aide atau gembaran pikiran sebagai obyek.
Dari
kedua contoh itu,dapat kita lihat bahwa kesadaran selaludihubungkan dengan
indera-indera kita.sebagaimana halnya dengan peraaan ,pencerapan,dan
kehendak,kesadaran pun terdiri atas enam jenis yakni kesadaran yang berhubungan
dengan keenam indera dan obyek sasaranya
Kesadaran
memerlukan benda(rupa),perasaan (vedana),pencerapan(sanna)dan bentuk-bentuk
pkiran (sankhara)kesadaran tidak timbuldapat timbul tanpa adanya hal-hal
tersebut
Kebenaran Mulia Tentang Asal Mula Dukkha – DUKKHA SAMUDAYA ARIYASACCA
Dukkha samudaya
ariyasacca adalah kesunyataan mulia tentang sebab musabab dukkha. Sebab musabab
dukkha adalah tanha.
KESUNYATAAN
MULIA TENTANG LENYAPNYA DUKKHA-DUKKHA NIRODHA ARIYA SACCA.
Berarti
kesunyataan tentang lenyapnya dukha. Lenyapnya dukkha disebut nibbana
Nibbana harus diselami oleh
para bijaksana dengan jalan diri masing-masing. Apabila
kita melaksanakan
dengan sabar, rajin, ulet, melatih dan membersihkan diri dengan
tekun dan
memperoleh tingkatan spiritual yang diperlukan, maka suatu hari nanti kita
akan
dapat merealisasi nibbana.
KESUNYATAAN
MULIA TENTANG JALAN MENUJU LENYAPNYA
DUKKHA-DUKKHA NIRODHAGAMINIPATIPADA ARIYASACCA
Kesunyataan mulia
keempat yaitu kesunyataan mulia tentang jalan untuk melenyapkan
dukkha,dikenal
sebagai ariya magga,yaitu jalan untuk mencapai keariyaan dan menjadi
ariya
pugala(makluk suci) .selain dikenal sebagai ariya magga,jalan ini juga dikenal
sebagai’jalan tengah’ karena pada pelaksanaan bersifat menghindari dua cara
ekstrim
dalam usahanya mencapai kebahagiaan
Dalam culavedalla
sutta(majhima nikaya) ,jalan tengah dikenal
sebagai ariya atthangika
magga(jalan ariya berunsur delapan),dibagi menjadi
tiga kelompok ,yakni:
sila,Samadhi,panna
yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat sipisah-pisahkan
dan harus
dikembangkan semua unsure-unsur bersama-sama secara harmonis.jalan
utama beruas
delapan atau jalan tengah itu adalah:
I.
Sila : 1)samma vaca- ucapan benar
2)samma kammanta- perbuatan benar
3)samma avija- penghidupan benar
II. Samadhi : 4)samma vayama- usaha benar
5)samma sati- perhatian benar
6)samma samdhi- meditasi benar
III. Panna : 7)samma ditthi- pandangan benar
8)samma sankappa-pikiran benar
Kedelapan
inilah yang membentuk jalan untuk melenyapkan dukkha.